Blog ini berisi Artikel dan Tata Cara Beribadah

Tuesday 18 November 2014

Dalam sejarah islam, ada beberapa bulan yang dianggap memiliki sejarah yang cukup memilukan atau cukup membanggakan, salah satunya yaitu dalam bulan Muharrom dan Shafar. Kali ini akan dibahas apa saja yang terjadi pada bulan Shafar :
Menurut bahasa Safar berarti kosong, ada pula yang mengartikannya kuning. Sebab dinamakan Safar, karena kebiasaan orang-orang Arab zaman dulu meninggalkan tempat kediaman atau rumah mereka (sehingga kosong) untuk berperang ataupun bepergian jauh. Ada pula yang menyatakan bahwa nama Safar diambil dari nama suatu jenis penyakit sebagaimana yang diyakini oleh orang-orang Arab jahiliyah pada masa dulu, yakni penyakit safar yang bersarang di dalam perut, akibat dari adanya sejenis ulat besar yang sangat berbahaya. Itulah sebabnya mereka menganggap bulan Safar sebagai bulan yang penuh dengan kejelekan. 

Pendapat lain menyatakan bahwa Safar adalah sejenis angin berhawa panas yang menyerang bagian perut dan mengakibatkan orang yang terkena menjadi sakit.

Keyakinan masyarakat diantaranya yaitu tidak boleh melakukan pernikahan, khitan, atau semisalnya pada bulan Shafar merupakan salah satu bentuk perbuatan menganggap sial bulan tersebut. Perbuatan menganggap sial bulan-bulan tertentu, hari-hari tertentu, burung atau hewan-hewan tertentu lainnya adalah perbuatan yang tahayyul atau juga masuk kategori syirik.
Kepercayaan atau mitos/tahayul tersebut langsung dibantah oleh Rasulullah Saw.
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw bersabda, “Tidak ada penyakit menular (yang berlaku tanpa izin Allah), tidak ada buruk sangka pada sesuatu kejadian, tidak ada malang pada burung hantu, dan tidak ada bala (bencana) pada bulan Safar (seperti yang dipercayai).”

Awal mula kesyirikan yang menganggap bahwa adanya hari dan bulan yang baik dan yang buruk berawal dari adat jahiliyah yang mereka terima dari tukang-tukang sihir ( kahin ). Dan bulan shafar ini mereka masukan ke dalam bulan yang penuh dengan malapetaka. 

Beberapa jenis keyakinan syirik yang bertentangan dengan Islam yang terjadi pada bulan Shafar adalah:
1. Masyarakat Arab Jahiliyah menganggap bulan shafar sebagai bulan penuh kesialan.( Shahih Bukhari no. 2380 dan Abu Dawud no. 3915 ).
2. Masyarakat Arab Jahiliyah juga meyakini adanya penyakit cacing atau ular dalam perut yang disebut shafar, yang akan berontak pada saat lapar dan bahkan dapat membunuh orangnya, dan yang diyakini lebih menular dari pada Jarab ( penyakit kulit / gatal ). ( Shaih Muslim : 1742, Ibnu Majah : 3539 )
3. Keyakinan masyarakat Arab Jahiliyah bahwa pada bulan shafar tahun sekarang diharamkan untuk berperang dan pada shafrar tahun berikutnya boleh berperang. ( Abu Dawud : 3913, 3914 ).
4. Keyakinan sebagian mereka yang menganggap bahwa umrah pada bulan-bulan haji termasuk bulan Muharam ( shafar awal ) adalah sebuah kejahatan paling buruk di dunia. ( Bukhari no. 1489, Muslim : 1240, 1679 ).
5. Sebagian orang-orang di India yang berkeyakinan bahwa tiga belas ( 13 ) hari pertama bulan shafar adalah hari naas yang banyak diturunkan bala’. ( Ad-Dahlawi, Risalah Tauhid )
6. Keyakinan sebagian umat Islam di Indonesia bahwa pada setiap tahun tepatnya pada hari rebo wekasan Alloh menurunkan 320.00 ( tiga ratus dua pulun ) malapetaka atau bencana. ( Al-Buni dalam Kitab Al-Firdaus serta Faridudin dalam Kitab Awradu Khawajah dan tokoh-tokoh sufi lainnya ).
7. Mengenai rebo wekasan ini mereka juga berkeyakinan tidak boleh melakukan pekerjaan yang berharga atau penting seperti pernikahan, perjalanan jauh, berdagang dan lain-lain, jika tetap dilakukan maka nasibnya akan sial.

Selain itu juga terdapat peristiwa – peritiwa yang memilukan bagi umat islam, diantaranya :
1 Shafar
- 37 H adalah permulaan Perang Shiffin antara Imam Ali dan Muawiyah bin Abi Sufyan yang memberontak kepada Imam.
- 61 H, menurut satu riwayat, kepala suci Imam Husain as diarak menuju Damaskus. Karena itu, Bani Umayah menjadikan hari itu sebagai hari raya, padahal hari itu adalah hari kesedihan dan musibah.
- 121 H, menurut satu riwayat, Zaid bin Ali bin Husain gugur sebagai syahid.

7 Shafar
Menurut riwayat Syahid, Kaf’ami, dan yang lain, hari ini adalah hari syahadahnya Imam Hasan Mujtaba, yang diracun oleh istrinya atas suruhan Muawiyah.

20 Shafar
Adalah hari Arba’in. Menurut Syekh Thusi dan Mufid, pada hari ini keluarga Imam Husain kembali dari Syam ke Madinah. Pada hari itu juga, Jabir bin Abdullah Anshari datang ke Karbala untuk berziarah kepada Imam Husain as. Dialah orang pertama yang berziarah kepada beliau. Pada hari ini disunnahkan untuk berziarah kepada beliau. Diriwayatkan dari Imam Hasan Askari, beliau bersabda, “Orang mukmin memiliki lima ciri: melakukan shalat lima puluh satu rakaat yang terdiri dari shalat wajib dan sunnah, membaca ziarah Arba’in, memakai cincin di tangan kanan, menempelkan dahi dan pipi di atas turbah (ta’fîrul jabîn) dan memperkeras bacaan basmalah.”

28 Shafar
Tahun 11 H adalah hari wafatnya Rasulullah saw, tepatnya hari Senin. Usia beliau ketika itu mencapai 63 tahun. Setelah berusia 40 tahun, beliau menerima wahyu. Setelah menerima wahyu, selama tiga belas tahun beliau mengajak penduduk Mekkah untuk bertauhid. Setelah berumur lima puluh tiga tahun, beliau hijrah ke Madinah dan di sanalah beliau meninggal dunia. Amirul Mukminin Ali bin Abu Thalib yang memandikan, mengafani, dan menshalati jenazah suci Rasulullah saw.

29 Shafar
Tahun 203 H, menurut Syekh Thabarsi dan Ibnu Atsir adalah hari syahidnya Imam Ali Ridha as akibat racun yang dicampurkan ke buah anggur. Umur beliau waktu itu lima puluh lima tahun dan kuburan beliau terletak di rumah Hamid bin Qahthabah di desa Sanabat di kota Thus. Di rumah itu juga Harun Rasyid dikuburkan.

Islam tidak mengenal adanya hari atau bulan naas, celaka, sial, malang dan yang sejenis. Yang ada hanyalah bahwa setiap hari dan atau bulan itu baik, bahkan dikenal hari mulia (Jum’at) dan bulan mulia (seperti bulan Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah). kalaupun memang ada kenaasan atau kejadian yang kurang baik itu adalah takdirNya. tidak ada hubungannya dengan bulan yang tidak baik. Kita seharusnya tidak mempercayai akan adanya kepercayaan-kepercayaan jelek itu tetapi kita harus percaya bahwa kabar buruk atau baik hanyalah kehendak Allah semata.

Semoga Bermanfaat.

Categories:


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 comments:

Post a Comment