Ta'aruf
Para pembaca pasti tau apa itu Ta'aruf. Ta'aruf adalah proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Tapi tahukah anda bahwa jaman sekarang Ta'arufan sama seperti pacaran????
Mungkin anda heran, mengapa Ta'aruf jaman dulu sama sekarang sudah sangat jauh berbeda. Itu disebabkan karena globalisasi atau pengaruh budaya barat yang semakin mempengaruhi Islam. Globalisasi ini membuat semua orang merasa berbeda dan mau tidak mau kehidupan pun harus mengikuti arus perkembangan dunia. Begitu juga dengan agama, agama harus bisa mengikuti perkembangan jaman agar tidak menjadi agama yang kuno alias "NDESIT". Tapi alhamdulillah agama Islam adalah satu-satunya agama yang paling dinamis diantara semua agama di dunia.
Kembali lagi ke Ta'aruf....
Ta'aruf biasanya dilakukan untuk proses pengenalan diri bagaimana kondisi diri sendiri dan keluarga yang biasanya bertujuan agar mereka menikah. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin maju, pemuda-pemudi Islam sering menyalahgunakan Ta'aruf sebagai bahan alasan untuk saling memiliki, padahal sebenarnya mereka belum berniat untuk segera menikah. Jadi mereka menganggap Ta'aruf sebagai salah satu cara pacaran secara islami. Ketika mereka ditanya apakah sudah memiliki pacar??? Maka biasanya mereka menjawab "Tidak punya", tetapi mereka sedang menjalani Ta'aruf dengan orang lain. Sungguh sangat ironis sekali melihat para remaja islam jaman sekarang, mereka tidak mengetahui arti sesungguhnya Ta'aruf. Mereka melakukan Ta'aruf belum pada waktunya dan sikap mereka sudah sama seperti pacaran. Padahal pacaran itu salah satu jalan menuju perzinaan. Dan Zina adalah dosa yang sangat besar sehingga sulit dimaafkan oleh Allah, seperti dalam ayat :
Ta'aruf biasanya dilakukan untuk proses pengenalan diri bagaimana kondisi diri sendiri dan keluarga yang biasanya bertujuan agar mereka menikah. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin maju, pemuda-pemudi Islam sering menyalahgunakan Ta'aruf sebagai bahan alasan untuk saling memiliki, padahal sebenarnya mereka belum berniat untuk segera menikah. Jadi mereka menganggap Ta'aruf sebagai salah satu cara pacaran secara islami. Ketika mereka ditanya apakah sudah memiliki pacar??? Maka biasanya mereka menjawab "Tidak punya", tetapi mereka sedang menjalani Ta'aruf dengan orang lain. Sungguh sangat ironis sekali melihat para remaja islam jaman sekarang, mereka tidak mengetahui arti sesungguhnya Ta'aruf. Mereka melakukan Ta'aruf belum pada waktunya dan sikap mereka sudah sama seperti pacaran. Padahal pacaran itu salah satu jalan menuju perzinaan. Dan Zina adalah dosa yang sangat besar sehingga sulit dimaafkan oleh Allah, seperti dalam ayat :
وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
Artinya : "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al Isra : 32)
Dari ayat diatas sudah dapat kita pahami bahwa zina adalah suatu pebuatan yang keji yang sangat dibenci oleh Allah. Yang perlu digaris bawahi maksudnya adalah kita mendekat saja tidak boleh, apalagi melakukannya. Dengan melakukan suatu hal yang mengarah pada perzinaan maka akan terjadi hal-hal yang sangat merugikan bagi orang tersebut, seperti akan tersebarnya fitnah, penyakit hati dan penyakit badan akan datang bermunculan akibat perzinaan. Banyak orang setuju bahwa awal dari perzinaan adalah berawal dari pacaran. Dengan berpacaran biasanya seseorang akan melakukan hal-hal yang tidak karuan , seperti pegang sana-sini, berpelukan, berciuman, atau sampai melakukan hubungan suami istri yang sangat tidak layak untuk dilakukan. Perlu diketahui bahwa budaya pacaran adalah budaya dari barat. Budaya barat mempertontonkan cara berpacaran melalui televisi atau media massa yang lain. Itu mereka gunakan sebagai cara untuk melumpuhkan agama Islam di dunia. Dengan semakin lumpuhnya agama islam di dunia, maka mereka akan dengan mudah menjajah dan mengusir peradaban dan perkembangan islam di dunia.
Maka dari itu, sudah sepantasnya kita mengingatkan kepada pemuda-pemudi islam agar tidak menganggap Ta'aruf sebagai cara berpacaran secara islami. Kita harus mengingatkan bahwa Ta'aruf dilakukan saat akan menikah saja. Ya kira-kira maksimal 6 bulanan sebelum akhirnya resmi menikah. Jangan seperi budaya-budaya anak jaman sekarang yang Ta'arufnya sejak mereka masih duduk di bangku sekolah, alasannya mereka ingin mempertahankan hubungan mereka sampai menikah. Padahal belum tentu dalam rentang waktu yang panjang itu mereka bisa mempertahankan hubungan mereka. Ini juga sangatlah menyimpang dari makna Ta'aruf yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah mengajarkan kita cara berta'aruf yang benar agar disaat sudah menikah tidak menyesal. Jadi contohlah Rasulullah ketika akan melakukan sesuatu, jangan melakukan sesuatu tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah.
0 comments:
Post a Comment